Advertisement
BULELENG. Kader Perempuan Perindo Ni Luh Leny Karmila, kelahiran Tista, 12 Juli 1978 silam ini adalah perempuan Buleleng yang memiliki hobi korespondensi dan berorganisasi. Ditahun 2019 mendatang mencoba tampil bersama Srikandi Buleleng lainnya, untuk berikhtiar maju sebagai salah calon legislatif di DPRD Buleleng dari Daerah Pemilihan 6 (Kecamatan Sukasada) dengan nomor urut 3 (tiga) dengan kendaraan politik Partai Perindo Buleleng Provinsi Bali.
Perempuan yang memiliki panggilan akrab Naya Karmila saat ini aktif dalam bidang membentuk jiwa kewirausahaan dikalangan perempuan sebab selain memiliki ketrampilan dan kelebihan kewira wirausahaan, pengasuh Nitizen Bali ini tidak ingin masyarakat hanya terus diberikan janji janji, bermain fair play dan bersih (menggunakan politik uang.red) dalam mendapatkan dukungan masyarakat.
“kami terjun ke politik ingin memberikan contoh kepada masyarakat bagaimana meraih suara dengan bersih, tanpa banyak janji jani dan embel embel yang ujungnya mengecewakan masyarakat dan membebani diri sendiri, kita harus memberikan pendidikan demokrasi yang benar-benar berkualitas tanpa politik uang,” papar Srikandi Perindo yang kerap memberikan training Marketing ini.
Dalam hal pemberdayaan perempuan di Bali dan Buleleng pada khususnya perempuan yang bergerak dibidang UMKM kelas ekonomi menengah kebawah dirinya mengakui punya kiat kiat khusus menurutnya perempuan di Bali ini harus mandiri, berbudaya, dan berdayaguna meringankan beban kebutuhan keluarga.
“Ibu rumah tangga itu sebuah amanah lahiriah, mandiri dan bisa meringankan beban ekonomi rumah tangga itu pilihan meski bukan keharusan, karena saya memiliki sebuah filosofi sederhana yakni Kalau gagal itu tidak salah tapi tidak berusaha dan tidak berbuatlah yang salah,” tegas Sekretaris Srikandi DPD Perindo Buleleng ini.
Calon legislative dari partai perindo yang baru saja terjun beberapa tahun terakhir di dunia politik ini meyakini bahwa pemilih idealis dari kalangan perempuan masih banyak, dan targetnya untuk duduk memang sudah mendapat restu keluarga.
“saya ingin mengobati kekecewaan kaum hawa terutama ibu –ibu, saya ingin perjuangkan apsirasi, jika nanti duduk open house akan tetap saya lakukan, turun ke bawah dan membagikan hak masyarakat yang saya wakili berupa bantuan dan lainnya akan saya lakukan secara transparan serta proporsional,” imbuh ibu rumah tangga yang kini masih aktif di LSM Lingkungan dan pemberdayaan masyarakat ini.
Menurutnya, Buleleng membutuhkan perubahan dan perempuan yang nantinya duduk di DPRD Buleleng harus mewakili dan mengawal perubahan tersebut.
“Saya mohon restu dan doa masyarakat buleleng terutama kaum ibu-ibu bahwa majunya saya sebagai keterwakilan kaum perempuan adalah salah satu mengawal perubahan pembangunan SDM Perempuan buleleng ke depan, “ pungkasnya. (Red)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar