Iklan

Kalingga
Agustus 15, 2018, Agustus 15, 2018 WIB
Last Updated 2023-08-23T06:46:24Z
BaliNewsPolitikTokoh

Made Astrawan, SH, Tokoh Pariwisata Merambah Perhelatan Pileg 2019 di Buleleng

Advertisement


BALI. Setelah puluhan tahun berkecimpung didunia pariwisata di Bali membuat pelaku parisawisata yang berkecimpung dalam organisasi Divisi Guide Korea ini melabuhkan pilihan maju dalam Pileg 2019 melalui kendaraan Partai gerindra Buleleng. Pria kelahiran Pohbergong Kecamatan Buleleng ini, selain berniat memajukan dunia pariwisata di Bali dan Buleleng khususnya menganggap jalur politik adalah langkah strategis mengawal kebijakan pemerintah memajukan Buleleng.

Alasan mendasar lainnya adalah Made Astrawan yang juga sebagai salah satu Wakil Ketua di DPC Gerindra Buleleng yakni ingin pulang kampung memberdayakan potensi desa dan potensi generasi muda Pohbergong untuk menggeliat membangun desa sebagai sokoguru pembangunan nasional.

Setelah didaulat partai sebagai salah satu calon dari Daerah Pemilihan (DAPIL) 1 Buleleng dengan nomor urut 2 ini langsung tancap gas melakukan gerakan sosialisasi dan tentunya terlebih dahulu meminta izin keluarga besarnya di Buleleng.

“Prinsipnya aspek kepemudaan dan pemilih millennial adalah konstituen utama yang nantinya kita dekati, para pemuda yang ingin berusaha dengan mandiri, kita tidak memberikan sekedar janji tapi berusaha memenuhi potensi dan kadar kemampuan mereka untuk maju,” ujar salah satu Lawyer di Bali ini.

Salah satu talenta yang susah dimiliki para tour guide terutama pemula sangatlah beragam, bali memiliki kebutuhan khusus bagi tamu tamu khusus contohnya penguasaan bahasa eropa dan rusia.

“Apa yang mampu diketuktularkan nanti pasti kita berikan kepada masyarakat sekali lagi bukan janji dan program kita satu persatu kita jalankan step by step. Pastinya salah satunya kemampuan dialogis bahasa asing yang memeang menjadi kebutuhan pokok dan prasyarat bagi generasi muda buleleng,” ujar pemilik angel tour bali ini.

Sedangkan dalam aspek politik menurutnya seorang politisi tentunya punya standard an kompetensi yang didukung oleh proses dalam pengkaderan partai itu sendiri, sebab menumbuhkan militansi seorang kader partai tidak seperti membalik telapak tangan sehingga muncul militensi seorang kader partai.

“Kita berjuang dalam partai tentunya punya konsekwensi bagaimana membesarkan partai dan meningkatkan SDM partai itu sendiri, sehingga kita mampu menjabarkan perintah partai secara elegant dan penuh tanggung jawab,” pungkas alumnus SMAN 3 Singaraja ini. (Red)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar