Advertisement
VISINUSANTARA- Bondowoso, Oktober 2025* — Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Bondowoso sukses menyelenggarakan kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) Membaca Nyaring (Reading Aloud) yang berlangsung dalam tiga gelombang, dengan total 150 peserta dari berbagai kalangan, mulai dari ibu rumah tangga, guru PAUD dan TK, hingga pegiat literasi.
Kegiatan Bimtek ini digelar secara bertahap:
Gelombang pertama (13–14 Oktober 2025) diikuti oleh ibu rumah tangga yang tergabung dalam anggota PKK dari lima kecamatan, yakni Kecamatan Kota, Curahdami, Tegalampel, Tenggarang, dan Grujugan.
Gelombang kedua (15–16 Oktober 2025) diikuti oleh guru PAUD dan TK Kabupaten Bondowoso.
Gelombang ketiga (17 dan 20 Oktober 2025) diikuti oleh pegiat literasi dari berbagai komunitas dan taman bacaan.
Dua Narasumber Inspiratif: Masyarakatkan Literasi dan Membaca Nyaring
Materi pertama bertajuk “Memasyarakatkan Literasi untuk Membangun Negeri" disampaikan oleh Ibu Evy Yulistiowati Pramono, S.Pd, seorang Fasilitator Parenting Save the Children Indonesia, Guru Bimbingan Konseling, sekaligus Instruktur Nasional Bimbingan Konseling dan Pengelola PAUD dan TK Anak Sholeh Bondowoso.
Dalam pemaparannya, Ibu Evy menegaskan pentingnya literasi sebagai fondasi kesejahteraan masyarakat.
Beliau menyampaikan, “Cakap literasi bukan hanya bisa membaca dan menulis, tetapi juga memahami, menerapkan, dan menghidupkan nilai-nilai literasi dalam kehidupan sehari-hari. Dari keluarga yang gemar membaca, akan lahir generasi yang berdaya dan berkarakter.”
Materi kedua dibawakan oleh Ibu Ludfi Dian Wahyuni G, S.Pd., M.Pd, seorang Pegiat literasi Dongeng, guru TK, pencipta lagu anak, penulis buku cerita anak, serta praktisi pendidikan.
Beliau membawakan topik “Reading Aloud (Membaca Nyaring)” yang diisi dengan teori, praktik langsung, serta pelatihan teknik membaca nyaring dengan ekspresif, intonasi yang tepat, dan keterlibatan emosional bersama anak-anak.
Menurut Ibu Nuriya Ima Shinta, S.T., M.T., atau yang akrab disapa Ibu Ita, selaku Kepala Bidang Perpustakaan, kegiatan ini bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) Non Fisik Tahun 2025.
Beliau menyampaikan secara terbuka bahwa seluruh dana kegiatan telah dikelola dan diserap dengan transparan.
Lebih lanjut, Ibu Ita menuturkan, “Membaca nyaring bukan hanya kegiatan membaca biasa, tetapi sarana untuk menumbuhkan imajinasi, memperkuat bonding antara pembaca dan anak, serta meningkatkan keterampilan para ibu, guru, dan pegiat literasi. Semua ini mendukung implementasi Perda Gelida (Gerakan Literasi Daerah), agar literasi benar-benar tumbuh hingga ke akar rumput.”
Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Bondowoso, Ibu Nunung Setianingsih, M.M., menyambut baik terselenggaranya kegiatan Bimtek ini.
Dalam sambutannya, beliau berharap kegiatan membaca nyaring dapat diterapkan secara berkelanjutan di lingkungan masing-masing peserta. “Kami berharap hasil bimtek ini tidak berhenti di ruangan ini saja, tetapi diterapkan di sekolah, taman baca, dan rumah-rumah. Literasi adalah tanggung jawab bersama, dan kita semua bagian dari Gerakan Literasi Daerah yang telah diatur dalam Perda Literasi Bondowoso,” ujar Ibu Nunung
Salah satu peserta dari kalangan pegiat literasi, Sugeng Hermanto, menyampaikan refleksinya:
“Saya sangat senang dan bersemangat. Kegiatan ini memotivasi saya untuk meningkatkan teknik membaca nyaring. Saya mendapat wawasan baru, terutama saat Bu Dian menjelaskan tentang olah nada, tempo, logat, dan karakteristik unik dalam membaca nyaring. Bagian yang paling berkesan adalah saat kami bermain puzzle dan praktik langsung membaca nyaring.”
Sementara itu, Irsalina Dwi Puspitasari, seorang pegiat literasi dan ilustrator buku anak, juga berbagi kesannya:
“Alhamdulillah, senang sekali bisa belajar banyak hal baru tentang membaca nyaring. Banyak insight yang saya dapat, terutama bagaimana membuat anak fokus, berkomunikasi efektif, dan membaca dengan ekspresif. Kegiatannya seru, interaktif, dan penuh tawa. Kalau bisa, durasinya diperpanjang agar lebih banyak praktik!” Harapan Pegiat Literasi Bondowoso
Salah seorang pegiat literasi Bondowoso,
Holidi, S.Sos pendiri Pekarangan Institute, pengelola TBM Sakola Pekarangan, pendongeng, dan aktivis pemerhati kesejahteraan anak dari Yayasan Swayanaka Indonesia turut menyampaikan refleksi dan harapannya.
“Dengan adanya bimtek ini, saya berharap anak-anak di Bondowoso dapat tumbuh berdaya dengan mengenal dan mencintai buku sejak dini. Literasi bisa dimulai dari keluarga, sekecil apa pun langkahnya. Small is beautiful — kecil tapi berdampak luar biasa. Ke depan, semoga gerakan literasi di Bondowoso makin beragam, melibatkan semua pihak, dan menggandeng Bunda Literasi, Ibu Bupati Bondowoso. Saya membayangkan ada talkshow literasi, festival literasi, dan pelatihan untuk relawan literasi, agar semangat membaca benar-benar membumi di seluruh lapisan masyarakat.”
Melalui kegiatan ini, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Bondowoso menunjukkan komitmennya untuk membangun budaya literasi yang hidup dan berkelanjutan.
Dari ibu-ibu rumah tangga hingga pegiat literasi, semangat membaca nyaring menjadi jembatan menuju Bondowoso yang cerdas, berkarakter, dan berdaya melalui literasi.
#literasi #visibondowoso #bondowosoberkah #jatiminfo #jatimnews
Tidak ada komentar:
Posting Komentar