Advertisement
VisiNusantraNews-Bidang Pendidikan Yayasan Dana Sosial Al-Falah (YDSF) kembali membuka Program Kampung Al-Quran hari ini (5/10). Program ini bertujuan memfasilitasi Donatur YDSF serta guru-guru ngaji disekitar wilayah donatur. Seperti yang disampaikan Choirul Anwar, selaku Kepala Cabang YDSF Surabaya, dengan program ini harapannya bacaan peserta mulai dari nol nanti mampu membaca secara tartil.
“Mudah-mudahan program ini bisa benar-benar efektif dan memberantas buta huruf Al-Quran,” pungkas Choirul Anwar.
Kegiatan yang digelar di Masjid Al Maghfiroh, Jalan Rungkut Asri ini dihadiri oleh 60 peserta dari 90 undangan yang telah dikelompokkan sesuai dengan wilayah sejak pukul 8 pagi. Program yang dimulai sejak tahun 2011 ini sempat terhenti karena adanya pandemi Covid-19 tahun 2020 hingga 2021.
Bekerja sama dengan Ummi Foundation, program akan dilaksanakan dalam kurun waktu 1 tahun, dengan dua kali pertemuan di setiap pekannya di wilayah kelompok peserta masing-masing.
Diawali dengan tausiyah serta motivasi bersama Ustadz Akhmad Mirzaq Miftahul Huda, LC.,M.Pdi, yang menyampaikan tentang faedah-faedah mempelajari Al-Quran serta mengamalkannya baik dunia maupun di akhirat. Kemudian dilanjutan dengan placement test, yaitu menguji bacaan Al-Quran peserta perkelompok untuk menentukan tingkat kemampuan kelas.
Menurut Imam Busairi, Manajer Training Ummi Foundation, metode yang digunakan adalah metodologi Ummi, diawali dengan placement test, diakhiri nanti dengan evaluasi.
“Setelah memalui keseluruhan proses pembelajaran harapannya bisa menemukan perbaikan bacaan di kelompok-kelompok Kampung Al-quran. Semoga ini bisa mendorong kebaikan utamanya di bidang Al quran, dibumikan Al-quran dengan lebih baik lagi khususnya di wilayah Surabaya,” ujar Imam Busairi.
Para peserta mengaku masih banyak kekurangan dalam segi bacaan. Salah satunya Nur Santi Hayuningtyas (46), seorang ibu rumah tangga.
“Bacaan saya tadi masih kurang sekali, apalagi soal tajwid, panjang-pendek, jadi masih banyak kekurangan saya. Makanya saya ikut Kampung Al-quran ini supaya saya bisa lebih istiqomah serta lebih lancar bacaannya,” kata Nur Santi.
Ika Purwantiningsih (47), peserta lain juga menyatakan hal sama terkait bacaan saat dilakukan placement test.
“Saya ingin ikut Kampung Quran, setelah placement test, saya merasa jauh sekali dari kata bisa lancar membaca. Dengan program ini saya berani untuk belajar semoga nanti barokah Al-Quran mengikuti kehidupan saya baik di dunia maupun akhirat," ujar Ika Purwatingsih.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar