Advertisement
JAKARTA (Duta-Bali.com) - Sejumlah massa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa dan Pemuda Anti Korupsi (AMPAK) menggelar aksi unjuk rasa di depan Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Jumat (20/04).
Koordinator AMPAK, Andi Madilao mengatakan, korupsi menjadi bumerang bagi berbagai elemen kehidupan berbangsa dan bernegara, tak terkecuali masalah agraria di Pulau Bali sebagai surga investasi.
"Keterlibatan Bupati Buleleng I Putu Agus Suradnyana (PAS) dalam kasus penyalahgunaan wewenang menciderai masyarakat Bali, khususnya warga Buleleng," ujar Andi.
Menurut Andi, keterlibatan Bupati Buleleng tersebut menimbulkan keresahan bagi masyarakat, sebab telah memberikan dan menyerahkan tanah negara seluas 16 hektar kepada Investor.
"Tindakan semena-mena (tanpa Perda/MoU) I Putu Agus Suradnyana (PAS) tersebut berakibat pada kerugian negara sebesar 24 Miliar," tegasnya.
Dengan demikian Andi mendesak lembaga pimpinan Agus Rahardjo tersebut mengusut tuntas keterlibatan Bupati Buleleng. Bila perlu kata Andi tangkap segera politisi PDIP tersebut.
Sebelumnya dalam rillies yang disebar dan ditembuskan kepada awak media nasional dalam persiapan aksi kepada Polda Metro Jaya, Aliansi Mahasiswa dan Pemuda Anti Korupsi ini menekankan 2 hal yakni, bahwa jika keterlibatan Bupati Buleleng tersebut menimbulkan keresahan bagi masyarakat, sebab telah memberikan dan menyerahkan tanah negara seluas 16 hektar kepada Investor.
Dengan tindakan semena-mena (tanpa Perpu/MoU) I Putu Agus Suradnyana (PAS) tersebut berakibat pada kerugian negara sebesar 24 Miliar. “Pertama Mendesak KPK untuk mengusut keterlibatan Bupati Buleleng, Kedua, Tangkap Bupati Buleleng.Sebagai bentuk keprihatinan sebagai masyarakat Bali,” Tegas para penggiat anti korupsi tersebut. (Rillies)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar